Mengenal Aturan Luar Rumah

Berkunjung ke rumah teman atau saudara dapat membawa persoalan tersendiri bagi si lima tahun, karena aturan di tempat itu bisa saja berbeda dengan di rumahnya.

“Kalau di rumah Tante Jo, aku boleh kok tidur malam,” protes si lima tahun Anda suatu kali saat Anda mengingatkannya untuk tidur. Saat itu, ia memang baru kembali setelah menginap beberapa hari di rumah tantenya. Wah…, bagaimana menghadapi protesnya kali ini?

Mengenal aturan

Sejalan dengan kebutuhan sosialisasinya yang meningkat, si lima tahun mulai dapat bermain ke rumah orang lain: temannya, teman Anda atau saudara Anda. Ia bisa saja bingung menemui aturan yang berbeda dengan aturan di rumahnya. Misalnya, jika harus membuka sepatu saat masuk ke rumah teman Anda, sementara di rumah ia terbiasa beralas kaki.

Bisa-bisa ia juga dianggap tak sopan karena, misalnya, membuka pintu lemari es di rumah tetangga, karena di rumah ia terbiasa melakukannya. Atau, ia nyelonong masuk kamar orang tua temannya. Apa yang dilakukannya itu bisa dianggap sesuatu yang tidak sopan. Namun, hal ini tidak dipahami anak.

Memang di usianya kini, anak masih mencari tahu apa yang boleh dan pantas dilakukan dan mana yang tidak. Dengan begitu, menjejalinya dengan berbagai aturan di rumah orang lain bisa membuatnya bingung. Baru di usia sekitar delapan tahun ia lebih fleksibel dalam berpikir apa yang harus dilakukan ketika berada di rumah orang lain. Thomas Van Hoose, Ph.D , asisten profesor di bagian psikiatri pada University of Texas Southwestern Medical School di Dallas, Amerika Serikat menyatakan, “Sampai sebelum usia itu, anak sulit menyesuaikan diri dengan apa yang “dapat dilakukan” di rumah dengan yang “tidak dapat dilakukan” jika berada di rumah lain.”
Bekali, ingatkan, jelaskan

Namun, bukan berarti Anda harus menunggu sampai anak berusia delapan tahun untuk mengenalkannya aturan di luar rumah yang berbeda dengan di rumah. Mudahnya ia menyesuaikan diri dalam berbagai lingkungan nantinya juga ditentukan oleh pengalamannya saat ini.

Sebelum berkunjung ke rumah saudara atau teman, sebaiknya Anda mengingatkan si kecil apa yang diharapkan darinya. Katakan secara sederhana, “Tantemu orangnya sangat rapi dan bersih. Kalau kita di rumahnya, jangan mencoret-coret dinding rumah ya….”

Anda juga dapat mengatakannya ketika sudah berada di rumah si tante saat si lima tahun berperilaku tak pantas, “Adik, mainnya di luar saja, jangan main di kamar Tante Jo.”

Atau, jika si kecil terbiasa meninggalkan piring makannya setelah kosong, sementara di rumah neneknya semua orang meninggalkan meja saat semua selesai makan, Anda dapat mengingatkannya, “Wah… senangnya kita duduk bersama dan mengobrol malam ini.” Namun, pastikan selama menunggu yang lain pergi meninggalkan meja, ajak si kecil terlibat dalam percakapan.

Setelah kembali pulang, ingatkan si kecil aturan yang berlaku di rumah. Bukan tak mungkin si lima tahun protes, karena ia tak lagi dapat menonton televisi sepuas hatinya, misalnya.

Tetap dengar keluhannya, namun jelaskan ia perlu beristirahat atau melakukan hal lain. Tekankan bahwa si kecil perlu bangun pagi. Ia selayaknya segar saat berangkat ke sekolah.

Grahita Purbasantika Nugraha

0 komentar: