MULAI PEKA PADA KEINDAHAN


Bakat seni sudah bisa terdeteksi di usia ini.

"Pelangi-pelangi alangkah indahmu, merah, kuning, hijau di langit yang biru..." Lagu ini termasuk salah satu "lagu wajib" anak TK. Syairnya yang sederhana ternyata sarat makna. Si anak dapat diajak membayangkan keindahan warna pelangi di angkasa karena pada dasarnya ia sudah mampu mengenali keindahan. Tak sekadar yang tertangkap oleh indra penglihatan saja tapi juga pendengaran dan perabaan. Ia mulai memakai rasa estetikanya ketika mewarnai gambar, membuat prakarya, atau menilai pemandangan alam.

Boleh dibilang, kemampuan anak prasekolah menangkap keindahan sedang berkembang pesat, meski prosesnya sudah dimulai sejak janin. Saat melihat, mendengar, meraba, anak merasakan rasa kagum, senang, nyaman, dan terhibur. Apa yang tertangkap oleh indranya ini kemudian direkam otak kanan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, anak mengomentari pemandangan yang dilihatnya, "Wah, bagus ya, pantainya." Atau "Aku mau warna hijau untuk gunung," katanya saat pelajaran menggambar.

BISA DILATIH

Tiap anak pasti memiliki naluri keindahan. Ini sudah menjadi kodrat manusia. Menjadi terasah atau tidak, lingkunganlah yang memengaruhinya. Tak heran, anak yang dibesarkan di lingkungan seni umumnya menunjukkan kemampuan berkesenian pula.

Namun, tak perlu khawatir jika Anda tidak termasuk "golongan" yang dekat dengan dunia seni atau memiliki darah seni. Olah rasa termasuk kemampuan yang bisa diasah, terlebih di usia prasekolah, antara lain dengan cara:

* Mendengarkan musik

Pilih musik-musik yang bisa merangsang naluri keindahannya. Musik klasik yang riang dan tenang adalah pilihan yang tepat. Lagu sederhana seperti "Twinkle-Twinkle Little Star" pun akan memberi stimulus yang diharapkan.

* Menikmati keindahan alam

Mulai usia ini anak sudah "asyik" diajak jalan-jalan. Ia sudah bisa mengingat dan mengambil manfaat. Kenalkan ia pada birunya laut, warna hijau sawah, warna putih pantai, dan warna lembayung senja. Banyak manfaat didapat dengan mengajak anak menikmati keindahan alam, selain terstimulasi, pikirannya pun kembali fresh.

* Melihat gambar

Kalau mengajak anak menikmati keindahan alam tidak dapat dilakukan karena berbagai alasan, orangtua bisa menyiasatinya dengan menunjukkan gambar-gambar indah. Misalnya membaca buku dunia bawah laut atau mengenal macam-macam bunga.

* Nonton teve

Pilih acara teve yang menayangkan program tamasya ke suatu tempat yang indah. Beri penjelasan yang merangsang imajinasinya. Contoh, "Tuh lihat Dek, air sungainya bening banget ya, sampai ikannya kelihatan." Dengan demikian anak bisa membayangkan bagaimana indahnya air sungai yang bening.

* Beri media penyaluran

Tak sekadar menstimulasi, orangtua juga harus menyiapkan media penyaluran rasa seni anak. Seperti menyediakan kertas dan alat gambar, kertas lipat, kalau anak tertarik ikut les alat musik tertentu sebaiknya difasilitasi.

MENDETEKSI BAKAT SENI

Selain munculnya naluri keindahan, di usia ini pun bakat seni anak sudah bisa terdeteksi. Ciri-cirinya:

* Mudah mengerti

Anak yang berbakat menyanyi atau memainkan alat musik tertentu, misalnya, lebih mudah menguasai hal-hal baru di bidang ini. Umpama, lebih cepat menghafal lagu, lebih cepat mengerti teori musik yang diajarkan, dan relatif cepat menguasai instrumen musik tertentu.

* Tekun/tak mudah bosan

Anak yang memiliki bakat biasanya termotivasi untuk menguasai materi-materi selanjutnya. Beda dengan anak yang hanya "hangat-hangat tahi ayam", belajar sebentar lalu bosan.

* Terlihat lebih peka

Anak dengan bakat seni biasanya lebih peka terhadap banyak hal. Perasaannya pun sangat halus. Contoh yang paling mudah, anak ini akan terganggu menyaksikan kegaduhan pertengkaran temannya. Sebaliknya, ia bisa sangat takjub melihat ikan warna-warni di akuarium atau merahnya warna langit senja dan mampu mengekspresikan rasa takjubnya itu.

Tentu saja mengasah rasa seni tak harus diartikan sebagai upaya orangtua mengarahkan anak menjadi seorang seniman. Tetapi agar anak memiliki kepekaan dan juga kesenangan yang akan mengisi jiwanya. Hal ini sangat membantu menjaga kestabilan emosinya.

MANFAAT KEINDAHAN

1. Memperhalus rasa

Kepekaan terhadap keindahan dapat membawa anak pada kepekaan terhadap lingkungan. Dengan mengenal keindahan anak bisa bersikap lebih lembut, bertenggang rasa, dan peduli pada sesama.

2. Mengasah kreativitas

Misalnya saat melihat gunung, pantai, dan sawah, imajinasinya terasah untuk kemudian dituangkannya menjadi karya. Bentuk paling sederhana bisa dilihat saat anak memilih warna tertentu untuk memperindah gambar yang dibuatnya.

3. Membuat fleksibel

Keindahan juga melatih fleksibilitas anak. Ia belajar bahwa di luar sana banyak hal tak terduga yang bisa terjadi kapan saja. Misalnya setelah panas, turun hujan kemudian muncul pelangi. Semuanya bergantian, ada waktunya dan memiliki keindahan sendiri-sendiri.

4. Menambah semangat

Saat mendengar lagu-lagu tertentu akan muncul perasaan riang. Anak jadi bergembira dan bersemangat mengerjakan kegiatannya.

5. Menyegarkan pikiran

Seperti halnya orang dewasa, dengan menyaksikan keindahan, pikiran anak jadi fresh. Sejenak duduk di depan akuarium menyaksikan ikan mondar-mandir, cukuplah untuk menyegarkan pikiran setelah beraktivitas.

PESAN UNTUK ORANGTUA

1. Kenalkan seni dalam bentuk paling sederhana di rumah, misalnya meletakkan suatu benda pada tempatnya dengan memperhitungkan nilai kepatutan.

2. Biasakan memberi komentar yang merangsang kreativitas dan imajinasi anak saat menyaksikan keindahan. "Lihat, kupu-kupu itu cantik sekali, ya!" misalnya.

3. Jangan persempit persepsinya saat menikmati keindahan. Misalnya, "Wah, langitnya sudah merah nih, sebentar lagi pasti gelap, sudah tidak bagus lagi." Biarkan anak menikmati keindahan sesuai bayangannya sendiri.

4. Jangan batasi kreativitas anak, misalnya mengharuskan mewarnai langit dengan warna biru atau sawah dengan warna hijau.

5. Fasilitasi secara proporsional keinginan anak mengembangkan bakat seni. Di usia ini perubahan minat pasti masih sering terjadi, karenanya Anda tak perlu merasa dipermainkan oleh anak.

0 komentar: