Budayakan Meminta Maaf kepada Anak

BANYAK orang beranggapan meminta maaf adalah sebuah tanda kelemahan dan menegaskan kesalahan. Namun, sebenarnya meminta maaf adalah sebuah pertanda kebesaran jiwa yang dimiliki.

Walaupun begitu, masih banyak orangtua yang merasa dirinya tidak bersalah setelah membentak maupun memukul anak-anak mereka. Keegoisan orangtua terhadap anak-anak, sebenarnya bisa dimaklumi. Hal ini karena kebanyakan orang dewasa berpikir mereka tidak pernah salah.

Termasuk ketika memarahi, membentak, atau memukul anak-anak mereka yang sengaja atau tidak berbuat kesalahan. Anggapan banyak orangtua hingga sekarang, anak seperti benda, yang bisa diperlakukan seperti apa pun, entah itu dipukul, dibentak maupun diberlakukan dengan cara yang kasar.

Padahal anak-anak memiliki perasaan yang lembut dan sangat sensitif. Karena itu, apa pun perlakuan yang mereka terima akan membekas dan melukai mereka hingga dewasa kelak. Sebagai orangtua, sebaiknya mengenali kondisi emosinya saat akan menghadapi anak yang melakukan kesalahan.

Tenangkan diri terlebih dulu agar bisa mengelola emosi ketika berhadapan dengan anak. Jangan sampai nantinya orangtua bertindak tidak konsisten. Misal, sebelumnya anak tidak dimarahi ketika melakukan suatu tindakan yang menyimpang, tapi karena sedang emosi orangtua jadi memarahi anak.

Hasil penelitian Michelin Agashi dari Universitas Pensilvania menyebutkan, orangtua yang meminta maaf kepada anak, mampu membuat anak yang terluka secara mental merasa lebih baik. "Akan lebih baik lagi jika orangtua meminta maaf kepada anak-anaknya apabila telanjur berteriak, membentak maupun melakukan pemukulan. Dampaknya lebih besar pada rasa percaya diri anak," kata peneliti keturunan Jepang itu.

Selain meminta maaf secara terbuka, Michelin menganjurkan meminta maaf pada anak juga bisa dilakukan dengan perbuatan. Misalnya dengan memeluk atau menyapa anak dengan kasih sayang.

"Ketika orangtua meminta maaf, anak akan belajar bahwa kekerasan merupakan tindakan yang salah. Hal ini akan mengajarkan anak membedakan mana tindakan yang benar dan yang salah," ucapnya. (sindo//nsa)

0 komentar: