KREATIF LEWAT MENGGUNTING & MENEMPEL

Koordinasi mata-tangan saat menggunting dan menempel dapat merangsang kerja otak si kecil.

Sering kan, kita melarang anak memegang gunting karena takut tangannya terluka. Si kecil pun jarang dianjurkan melakukan kegiatan tempel-menempel dengan alasan lem yang digunakan bisa membuat tangannya jadi kotor dan lengket. Padahal semua alasan itu tak perlu dikhawatirkan lagi karena saat ini sudah tersedia gunting yang dirancang sedemikian rupa sehingga relatif aman bila digunakan si kecil. Kegiatan menempel pun bisa disiasati tanpa lem. Sediakan saja lembaran stiker, lengkap dengan buku aktivitasnya untuk kegiatan tempel-menempel.

Lagi pula, seperti dikatakan Dra. Sandra Talogo, Psi. MSc., dari Spectrum Treatment and Education Centre, Bintaro, Banten ada banyak manfaat yang akan didapat si kecil dari kegiatan menggunting dan menempel. Inilah beberapa di antaranya:

1. Melatih motorik halus.

Menggerak-gerakkan gunting, mengikuti alur guntingan kertas merupakan kegiatan yang efektif untuk mengasah kemampuan motorik halus anak. Begitu juga dengan kegiatan menempel. Membuka perekat lalu menempelkan ditempat yang sudah ditentukan membuat jari jemari anak jadi lebih terlatih.

2. Melatih koordinasi tangan-mata, dan konsentrasi.

Semua ini bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan otak yang lebih maksimal mengingat di usia ini merupakan masa pertumbuhan otak yang sangat pesat.

3. Meningkatkan kepercayaan diri.

Ketika anak berhasil menggunting dan menempel, dia akan melihat hasilnya. Hal ini merupakan suatu reward positif yang akan meningkatkan kepercaya dirinya untuk melakukan kegiatan itu kembali.

4. Lancar menulis.

Gerakan-gerakan halus yang dilakukan saat latihan menggunting dan menempel kelak akan membantu anak lebih mudah belajar menulis. Anak-anak SD yang sangat kaku memegang pensil dan yang tulisannya tidak beraturan, bisa jadi akibat kemampuan motorik halusnya tidak dilatih dengan baik sewaktu kecil.

5. Ungkapan ekspresi.

Menggunting dan menempel dapat menjadi sarana untuk mengungkapkan ekspresi dan kreativitas anak.

6. Mengasah kognitif.

Koordinasi mata dan tangan pada kegiatan menggunting dan menempel akan menstimulus kerja otak sehingga kemampuan kognitif anak pun akan makin terasah.

CARA MENSTIMULASI

Tentang kapan saat tepat menstimulasi anak untuk menggunting, menurut Sandra, bisa dimulai sejak usia 2-3 tahun. Walau tentunya ia masih akan mengalami kesulitan dalam memegangnya, tapi tak ada salahnya dicoba. Tak berbeda dengan menggunting, anak bisa dilatih menempel saat usia batita. Namun untuk latihan menggunting serta menempel yang lebih banyak bisa dilakukan saat ia berusia 4 tahun.

Sebelum menstimulasi, saran Sandra, kenali dulu kemampuan si kecil karena masing-masing anak akan memiliki "modal" kecakapan yang berbeda-beda. Mungkin saja, anak yang satu lebih mahir ketimbang anak lainnya. Keterampilan anak juga akan dipengaruhi usia. Kemampuan menggunting dan menempel anak 3 tahun akan berbeda dengan anak berusia 5 tahun, misalnya.

BERBAGAI BENTUK STIMULASI

BERIKUT cara menstimulasi anak dalam kegiatan menggunting dan menempel:

1. Berikan contoh memegang gunting yang aman dengan posisi benar. Jelaskan jari mana yang harus masuk ke lubang bagian bawah dan jari yang harus masuk ke lubang bagian atas. Lalu praktekkan cara menggunting dengan belajar menggerak-gerakkan jari tangan dari atas ke bawah. Dengan memiliki dasar yang benar setidaknya anak akan lebih mudah melakukannya.

2. Ulangi contoh dengan kata-kata halus jika anak memegang gunting dengan cara yang masih salah. Dengan begitu ia masih mau mencobanya kembali.

3. Perhatikan keamanan anak dan orang-orang di sekitarnya. Cegahlah jika anak akan melakukan hal-hal yang berbahaya, misal mengacung-acungkan gunting ke sana ke mari, membawa gunting sambil berlari, atau memasukkan gunting ke dalam mulut.

4. Mulailah dengan menggunting bebas. Setelah anak mampu melakukannya tingkatkan dengan mencoba hal-hal yang lebih sulit, seperti menggunting dengan mengikuti garis lurus, lingkaran, kotak, dan sebagainya. Setelah makin mahir, ajaklah si kecil menggunting gambar dengan mengikuti alurnya.

5. Untuk mengajarkan menempel, berikan contoh cara membuka stiker dan menempelkannya. Memberi contoh dengan dipraktekkan akan lebih dimengerti dibandingkan penjelasan dengan kata-kata.

6. Kelima jari si kecil harus digunakan saat berlatih menggunting dan menempel. Jangan hanya menggunakan jari telunjuk atau ibu jari saja, misalnya. Bila perlu, pakailah kedua tangan secara bergantian agar terjadi keseimbangan antara tangan kanan dan kiri sehingga kerja otak pun menjadi lebih baik.
7. Jika hasil guntingan dan tempelannya belum memuaskan tak perlu memberikan komentar negatif, namun arahkan ia kembali. Sebaliknya, bila si kecil sukses melakukan latihannya, berikan reward berupa pujian yang sewajarnya.

JIKA TERLAMBAT MENSTIMULASI

Jika selepas masa balita, keterampilan motorik halus anak masih terlihat kurang, jangan langsung beranggapan bahwa ia mengalami gangguan. "Jika anak tidak bisa menggunting dan menempel dengan baik, tidak bisa memegang alat tulis, menggaris, dan menulis dengan benar, telusuri dulu sebabnya. Jangan-jangan hanya karena kurang dilatih," ujar Sandra.

Keterlambatan stimulasi umumnya akan mempengaruhi banyak hal mengingat keterampilan motorik halus sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya, anak jadi tak mandiri alias selalu tergantung pada orang lain. Daya kreativitas dan kepercayaan dirinya pun tidak tumbuh dengan optimal.
Kembali lagi, bila masalahnya hanya kurang stimulasi, orang tua masih bisa mengejarnya dengan memberikan stimulasi susulan. Tak perlu terlalu cemas, karena menurut Sandra, keterampilan motorik halus anak masih bisa dilatih hingga usia 8 tahun.

TAHAP KECAKAPAN MENGGUNTING

* Usia 3-4 Tahun

Anak sudah bisa dilatih memegang gunting dan dapat menggunting dengan cara yang benar.

* Usia 4-5 Tahun

Sanggup menggunting dengan mengikuti garis lurus atau melengkung.

* Usia 5-6 Tahun

Bisa menggunting bentuk lingkaran, segi tiga, atau segi empat.

Tak lupa Sandra mengingatkan agar orang tua jangan mengharapkan hasil instan. Anak 5 tahun yang baru pertama kali dilatih menggunting, misalnya, tentu belum sanggup menggunting bentuk bulatan atau kotak. Bahkan sangat wajar jika ia malah kebingungan dan mengalami kesulitan saat memegang gunting. Nah, tugas orang tualah untuk memberikan arahan.

TAHAP KEMAHIRAN MENEMPEL

* Usia 3-4 Tahun

Anak sudah dapat menempel stiker di sembarang tempat.

* Usia 4-5 Tahun

Sudah bisa menempel stiker secara sembarangan di tempat yang diminta.

* Usia 5-6 Tahun
Sudah mampu menempel stiker di tempat yang dituju walau masih melewati garis.

PERMAINAN MOTORIK HALUS LAINNYA

Banyak cara melatih keterampilan motorik halus anak. Selain menggunting dan menempel, bisa juga dengan puzzle, meronce, dan papan alur. Puzzle dapat menstimulasi keterampilan motorik halus karena permainan tersebut mendorong jari jemari anak untuk mengangkat dan menyusun kepingan-kepingannya. Begitu juga dengan meronce. Jari-jari si kecil menjadi terampil saat harus memasukkan buah-buah ronce ke dalam tali. Sedangkan papan alur dapat membuat gerakan tangan anak menjadi luwes kala tangannya mengikuti alur yang berkelok-kelok.
Dengan permainan­permainan ini, anak juga akan dilatih untuk berkonsentrasi, kreatif, dan berlatih menyelesaikan masalah yang dihadapi. Ia juga dapat berlatih berhitung, mengenal warna, dan mengenal bentuk. "Sangat baik bila sejak kecil anak sudah difasilitasi mainan seperti ini," kata Sandra.
(tabloid-nakita)

0 komentar: